ERSUCI SEBAGAIMANA NABI MUHAMMAD SAW BERSUCI Part 2
BERSUCI
SEBAGAIMANA NABI MUHAMMAD SAW BERSUCI: MEMBACA BASMALAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim
“Dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”
Rasulullah
SAW setiap akan melakukan amalan kebaikan senantiasa membaca basmalah. Beliau
menyandarkan segala kebajikan yang beliau lakukan kepada Sang Pemilik Alam
Semesta agar mendapat keberkahan dan perlindungan dari rusak atau hilangnya
amal. Abu Hurairah ra mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Setiap amalan penting yang dimulai dengan
tidak menyebut nama Allah, maka ia tertolak”. Begitu pula ketika hendak
bersuci untuk melaksanakan ibadah shalat. Dalam riwayat lain dari Abu Sa’id ra
ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak
sah wudhunya seseorang yang tidak menyebut nama Allah”. (HR. Abu Daud)
Dengan
membaca basmalah maka setiap amalan kebajikan yang dilakukan telah disandarkan,
diniatkan dan dioeruntukkan hanya kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Tuhan Semesta Alam, Yang Maha Pengampun, dan Maha Menerima Tobat,
tempat memohon pertolongan dan petunjuk jalan yang lurus, sehingga kita bisa
terhindar dari perasaan sombong atau takabur, syirik dan segala sifat buruk
yang dapat menggugurkan pahala kebajikan yang kita lakukan. Imam Abu Muhammad
Abdurrahman bin Abu Hatim mengatakan di dalam kitab tafsirnya:
Bahwa
Usman bertanya kepada Rasulullah SAW tentang basmalah. Beliau menjawab, “Basmalah merupakan salah satu dari
nama-nama Allah, antara dia dan asma Allahu Akbar, jaraknya tiada lain hanyalah
seperti antara bagian hitam dari bola mata dan bagian putihnya karena saking
dekatnya”.
Dari
Abu Sa’id yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Isa bin Maryam diserahkan oleh
ibunya kepada guru tulis untuk diajar menulis. Kemudian si guru berkata
kepadanya, ‘Tulislah’ Isa AS bertanya, ‘ Apa yang harus aku ulis?’ Si guru
menjawab, ‘Bismillah’. Isa bertanya kepadanya,’Apakah arti bismillah itu?’ Si
guru menjawab, ‘ Aku tidak tahu.’ Isa menjawab,’Huruf ba artinya cahaya Allah,
huruf sin artinya sinar-Nya. Huruf mim artinya kerajaan-Nya, dan Allah adalah
Tuhan yang dianggap tuhan. Ar-Rahman artinya Yang Maha Pemurah di dunia dan di
akhirat, sedngkan Ar-Rahim artinya Yang Maha Penyayang di akhirat”.
Ibnu
Mardawih meriwayatkan dari hadits Yazid bin Khalid, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Telah diturunkan kepadaku
suatu ayat yang belum pernah diturunkan kepada seorang nabipun selain Sulaiman
Bin Daud dan aku sendiri, yaitu
Bismillahirrahmanirrahim (Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang)”.
Ibnu
Mardawih meriwayatkan pula, dari Jabir bin Abdullah yang mencerirtakan bahwa
ketika diturunkan kalimat berikut “Dengan
nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. Maka, seluruh awan lari
ke arah timur, angin hening tak bertiup, sedangkan lautan menggelora, semua
binatang mendengar melalui telinga mereka, dan semua setan dirajam dari langit.
Pada saat itu Allah SWT bersumpah dengan menyebut keagungan dan kemuliaan-Nya
bahwa tidak sekali-kali asma-Nya (yang ada dalam basmalah) diucapkan terhadap
sesuatu melainkan Dia pasti memberikannya.
Waki’
mengatakan dari Al-A’masy, dari abu Wa’il, dari Ibnu Mas’ud yangmengatakan
bahwa barang siapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malaikat Zabaniyah
yang jumlahnya sembilan belas (Zabaniyah adalah juru penyiksa neraka),
hendaklah ia membaca, “Dengan nama Allah
yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
Abu
Tamim yang menceritakan hadits dari orang yang pernah membonceng Nabi Muhammad
SAW. Si pembonceng menceritakan bahwa unta kendaraan Nabi Muhammad SAW
terperosok, maka aku mengatakan “Celakalah setan”. Maka Nabi Muhammad SAW
bersabda, “Janganlah kamu katakan
celakalah setan, karena sesungguhnya jika kamu katakan demikian, maka ia makin
membesar, lalu mengatakan dengan kekuatanku niscaya aku dapat mengalahkannya. Tetapi
jika kamu katakan ‘Dengan nama Allah’ miscaya si setan makin mengecil hingga
bentuknya menjadi sebesar lalat”. Demikian menurut riwayat Imam Ahmad.
Disunahkan
pula membaca bismillah disaat hendak melakukan senggama, seperti yang
disebutkan dalam hadits Sahihain melalui Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda, “Seandainya seseorang diantara
kalian hendak mendatangi istrinya, lalu ia mengucapkan. ‘Dengan menyebut asma
Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang
engkau rezekikan (anugrahkan) kepada kami,’ karena sesungguhnya jika
ditakdirkan terlahirkan anak diantara keduanya, niscaya setan tidak dapat menimpakan
mudharat terhadap anak itu untuk selama-lamanya.”
Menyebut
asma Allah SWT dalam setiap kegiatan yang kita lakukan sangatlah penting,
karena banyak hadits-hadits yang mengatakan bahwa kalimat basmalah dapat
membantun setiap perbuatan kita agar senantiasa diridhoi Allah SWT dan menghindarkan
dari kejahatan setan. Sangat sederhana dan mudah, namun terkadang kita lupa
untuk melakukannya, sunggu lupa itu termasuk tipu daya setan agar kita lalai
dari asma Allah SWT. Cara terbaik menurut penulis blog adalah dengan
membiasakan diri membaca basmalah di setiap kegiatan yang dilakukan, jika lupa
hendaklah beristigfar dan memohon ampun kepada Allah SWT karena telah lalai
dalam mengingatnya.
Komentar
Posting Komentar